A. Perbedaan media by
utilization dan media by design
Dalam Arief S. Sadiman, 1993:83, media menurut batasannya adalah perangkat
lunak yang berisikan pesan atau informasi pendidikan yang lazimnya disajikan
dengan menggunakan peralatan. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi (media by utilization) dan
media rancangan (media by design).
Disebut media jadi (media by utilization) karena sudah merupakan komoditi
perdagangan dan terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai. Sedangkan
disebut media rancangan (media by design) karena perlu dirancang dan
dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan tertentu.
Masing-masing jenis media ini mempunyai kelebihan dan keterbatasannya.
Kelebihan dari media jadi adalah hemat dalam waktu, tenaga dan biaya untuk
pengadaannya. Sebaliknya untuk mempersiapkan media yang dirancang secara khusus
untuk memenuhi kebutuhan tertentu akan memeras banyak waktu, tenaga maupun
biaya karena untuk mendapatkan keandalan dan kesahihannya diperlukan
serangkaian kegiatan validasi. Adapun kekurangan dari media jadi yaitu belum tentu sesuai
dengan tujuan atau kebutuhan dalam proses pembelajaran. Contoh sederhana: Pada saat kita
menyampaikan pelajaran IPS tentang wilayah Indonesia, peta Indonesia yang tersedia
di sekolah ukurannya kecil, dilihat dari siswa yang duduk dibelakang tidak
jelas. Hal ini akan mengganggu siswa untuk dapat menerima informasi atau tujuan
pembelajaran yang kita sampaikan. Selain
itu juga menjadikan budaya yang konsumtif yaitu menggantungkan membeli
produk yang dibuat orang lain. Kurang kreatif, tidak mau berinisiatif
untuk membuat produk media pembelajaran sendiri dikarenakan terbiasa menggunakan produk orang lain. Sedangkan media rancangan mempunyai kelebihan
antara lain: sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan,
karena dirancang khusus oleh guru atau dibuat sendiri oleh guru. Contoh
sederhana: Pada saat pelajaran IPA tentang rangkaian listrik seri dan pararel guru
hanya menunjukkan gambar saja dari masing-masing rangkaian listrik tersebut.
Hal ini sangat tidak efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kecuali apabila guru bersama-sama murid merancang membuat rangkaian listrik
seri dan pararel sendiri jauh lebih berhasil tujuan pembelajaran yang diharapkan. Selain itu juga dapat menumbukan kreativitas
yaitu mampu membuat karya dan mewujudkan ide-ide dalam menciptakan media pembelajaran. Juga kebanggan institusi/personil: karena dengan banyaknya
media pembelajaran yang dirancang sendiri oleh guru di sekolah tersebut akan
dapat membawa nama harum sekolah. Misalnya karya guru tersebut diikutkan dalam
lomba membuat alat pembelajaran. Banyaknya
media pembelajaran sekarang ini, guru dituntut untuk lebih selektif dalam
memilih media untuk dapat memenuhui kebutuhan pembelajaran sehingga tujuan yang
diharapkan dapat benar-benar tercapai.
4 komentar:
terimakasih atas tulisannya. senoga bermanfaat bagi pembaca yang lain.
Sangat bermanfaat
Sangat bermanfaat
Sangat bermanfaat
Posting Komentar